Minggu, 04 Maret 2012

MATERI IPNU

Ke-IPNU-An

PC IPNU TRENGGALEK
Oleh: Moh. Saiful Anam
q  Prinsip Perjuangan IPNU
Manusia adalah hamba Allah [Abdullah] sekaligus pemimpin [khalifah fil ardh]. Sebagai hamba, kewajibanya adalah beribadah, mengabdi kepada allah swt…Sebagai kahalifah tugasnya adalah meneruskan risalah kenabian, yakni mengelola bumi Allah swt. Kedua terikat, tidak terpisah, dan saling menunjang. Mencapai salah satunya, dengan mengabdikan yang lain, adalah kemustahilan. Keduanya terikat oleh konteks kesejarahan yang senantiasa bergeser. Inilah amanah suci setiap insane.


Dalam kitab suci alquran, ditegaskan makna manusia sebagai khalifah memiliki dimensi social (horizontal), yakni mengenal alam, memikirkanya memanfaatkan alam dan isinya demi kebaikan dan dan ketingian derajat manusia sendiri. Sedangkan fungsi manusia sebagai Abdullah memiliki dimensi illahiyah (vertikal) yaitu mempertangung jawabkan segala perbuatan dan ucapan di hadapan allah.

Risalah ini sudah dimulai sejak nabi Muhammad saw memperkenalkan perjuangan suci yang mengubah peradaban gelap menuju peradaban yang tercerahkan. Tugas suci yang mulia ini telah dilaksanakan para pejuang, para leluhur kita, yang menjawab tantangan zamanya. Sekarang, setelah sekian lama abad risalah tersebut telah berjalan, manusia dihadapkan oleh tantangan zaman telah bergeser seiring dengan itu juga telah terjadi pergeseran tantangan zaman. Untuk menjawab tantangan zaman ini jelah bukan tangungjawab generasi terdahulu melainkan tangungjawab generasi sekarang.


Tatangan tersebut berada dalam tingkatan internasional, nasional, local. Tantangan tersebut mencakup dataran keagamaan, politik, ekonomi, social, budaya, hingga pendidikan. Perkembangan social yang pesat dalam berbagai dataran tersebut tidak identik dengan naiknya derajat peradaban manusia, sebaliknya berbagai ketidakadilan sosial yang begitu besar dan kasat mata kita temukan dalam dataran. Karenanya, perjuangan keislaman dalam konteks kebangsaan Indonesia senantiasa bergulir setiap waktu, tidak pernah usai. Sebagai generasi pelajar dan santri yang mewarisi ruh perjuangan panjang dinegeri ini, IPNU terpanggil untuk memberikan yang terbaik bagi tanah air yang tercinta. Bagi IPNU, hal ini tugas suci dan kehormatan yang diamanahkan oleh Allah swt.

Menghidupi cita-cita perjuangan dan tantangan social tersebut mendorong IPNU untuk merumuskan konsepsi idiologis [pandangan hidup yang diyakininya] berupa prinsip perjuangan IPNU sebagai landasan berfikir, analisis, bertindak, berprilaku, dan berorganisasi. Prinsip perjuangan IPNU adalah perwujudan dari tugas pesan kenabian dalam konteks IPNU.

  Visi dan misi IPNU

Terwujudnya masyarakat pembelajar berdasarkan nilai-nilai ahlussunah wal jama’ah yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di pentas global.

Untuk mewujudkan visi tersebut, IPNU mengemban misi :
Pertama, menjadikan IPNU sebagai pusat pembelajaran bagi generasi muda Indonesia,
Kedua: mengupayakan system pendidikan yang kondusif bagi optimalisasi pengembangan potensi peserta didik.



q  Landasan histories

Ø  Kondisi IPNU Fase pendirian dan dinamika perubahan
IPNU lahir pada tanggal 24 februari 1954 M, bertepatan pada tanggal 20 jumadil akhir 1373 H. Kongres XI tahun 1988 mempunyai kepanjangan “Ikatan pelajar nahdlatul ulama” melihat perkembangan ipnu yang berkembang secara pesat yang berorientasi pengembangan pelajar yang berada disekolah milik NU, namun berbagai perkembangan zaman, situasi dan kondisi yang bersifat dari dalam dan luar turut mempengaruhi perkembangan organisasi. Kongres X IPNU berubah menjadi “ikatan putra nahdlatul ulama” pada deklarasi jombang.

Ø  Kondisi IPNU sebelum dan setelah khittah
Sebelum khittah ipnu adalah suatu organisasi kemasyarakatan [Ormas] dan sanggat diharapkan oleh NU, sebagai organisasi induknya, yang telah melangkah menuju kemajuan bahkan pernah mencapai keemasan yang diakui masyarakat [pada masa keemasan NU], kemudian arus politik yang begitu besar menyebabkan perhatian dan penguatan terhadap umat menjadi melemah dan terbengkelai. Inilah yang menciptakan iklim tidak sehat bagi organisasi, sehingga banyak yang jera terhadapnya. Pada sisi lain, tekanan politik terhadap NU memaksa kader IPNU harus memakai baju dan symbol lain dalam pergaulanya dimasyarakat.

Perkembangan IPNU pasca khittah NU dan kongres jombang sangat mengembirakan. Khittah NU telah menciptakan iklim yang mendukung bagi perkembangan organisasi dan perkembangan masyarakat. IPNU aktif kembali melakukan kegiatan-kegiatan.

Ø  Kondisi IPNU era reformasi
Pada era ini muncul kesadaran bersama untuk mengembalikan IPNU pada garis kelahiranya, yaitu kembali kebasis pelajar dan santri yang telah ditinggalkanya, kesadaran ini diperkuat dengan munculnya Deklarasi Makasar pada kongres XIII di makasar. Disadari pula bahwa pelajar dan santri, sebagai kader yang memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan, masih membutuhkan pembinaan dan pengarahan yang tepat. Sehingga dirasa mendesak adanya suatu rumusan pandangan hidup organisasi berupa prinsip perjuangan untuk meningkatkan peran serta dalam pembangunan bangsa.

q  Landasan berfikir
Sebagaimana ditetapkan dalam khittah 1926, aswaja adalah sebagai landasan untuk;
§  Cara berfikir
§  Cara bersikap
§  Cara bertindak

q  Landasan bersikap
Sebagai seorang kader IPNUdalam menjalankan kegiatan pribadi dan berorganisasi harus tetap memegang teguh nilai-nilai yang diusung dari norma dasar islam ahlussunnah waljama’ah dan norma yang bersumber dari sikap masyarakat, nilai-nilai tersebut yaitu;
§  Diniyah/agama
§  Keilmuan, prestasi dan kepeloporan
§  Social kemasyarakatan
§  Keikhlasan dan loyalitas

q  Landasan berorganisasi
Sebuah gerakan mengandaikan sebuah kebersamaan, karena itu perlu diikat dengan ukhuwwah (persaudaraan) atau solidaritas [persamaan setia kawan] yang kuat [al urwatul wutsqo] sebagai perekat gerakan tersebut. Adapun gerakan ukhuwwah IPNU meliputi;
§  Ukhuwwah Nahdliyah
§  Ukhuwwah Islamiyah
§  Ukhuwwah wathaniyah
§  Ukhuwwah basyariyah

q  Jati diri IPNU
Hakikat ipnu adalah wadah perjuangan NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai keislaman, kebangsaan, keilmuan, kekaderan dan keterpelajaran dalam upaya pengalian dan pembinaan kemampuan yang dimiliki sumberdaya anggota, yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran islam ahlussunah wal jama’ah dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia yang berdasarkan pancaasila dan UUD 1945.

Fungsi ipnu adalah sebagai wadah berhimpun pelajar NU untuk mencetak kader yang memiliki akidah, ilmu, organisasi
Posisi IPNU interen (dalam lingkungan NU) ipnu sudah jelas termasuk badan otonom NU secara kelembagaan memiliki kedudukan yang sama dengan badan otonom lainya. dan ekstern NU adalah bagian dari muda Indonesia yang memiliki tangung bjawab kelangsungan hidup bangsa dan negara dan merupakan bagian tak terpisahkan dari mupaya dan cita-cita perjuangan NU.

Orienrasi ipnu Berpijak pada kesemestaan organisasi dan anggotanya untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada ranah keterpelajaran dengan kaidah “belajar, berjuang dan bertaqwa”, yang bercorak dasar wawasan kebangsaan, keislaman, keilmuan, kekaderan dan keterpeklajaran
Wawasan kebangsaan,wawasan dijiwai oleh asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan…., yang mengakui keberagaman masyarakat, budaya yang bmenjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, halekat dan martabat manusia, yang memiliki tekad dan kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara berlandaskan prinsip keadilan, persamaan, dan demokrasi.

Wawasan keislaman, wawasan yang menempatkan ajaran islam sebagai sumber dorongan ilham dalam arah pembangunan manusia. IPNU dalam abermasyarakat bersikap tawashut dan I’tidal, menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kejujuran ditengah-tengah kehidupan masyarakat, bersikap membangun dan menghindari tatharuf (ekstrem, melakukan kehendak dengan mengunakan kekuasaan dan kedaliman); tasamuh, toleran terhadap perbedaan pendapat, baik dalam masalah keagamaan maupun kemasyarakatan. Tawazun, seimbang dan menjalin hubungan manusia dengan tuhanya, serta manusia dengan lingkunganya.
Wawasan keilmuan, wawasan yang menempatkanilmu pengetahuanj sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anggota dan kader. Sehingga ilmu pengetahuan memungkinkananggota untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya dan tidak menjadi beban social lingkungan.

Wawasan kekaderan, wawasan yang menempatkan organbisasi sebagai wadah untuk membina anggota, agar menjadi anggota yang bamemiliki komitmen pandangan hidup dan perjuangan organisasi. Bertangung jawab dalam mengembangkan wawasan di atas.
Wawasan keterpelajaran, wawasan yang menempatkan organisasi dan anggota pada penempatan diri sebagai center of ekxcellence [pusat keutamaan] pemberdayan sumberdaya manusia terdidik dan berilmu, berkeahlian, dan mempunyai pandangan kedepan. Wawasan ini mensyaratkan senantiasa memiliki hasrat ingin tahu, belajar terus menerus, dan mencintai masyarakat belajar.

 Nilai – Nilai

            Dalam melakukan aktivitas-aktvitas perjuangan dan pengembangan IPNU di tengah-tengah masyarakat. Kader-kader IPNU senantiasa harus berpedoman pada 5 prinsip dasar tersebut (Al mabadi’ al khomsah) adalah :
1.      As Shidqu
Butir ini mengandung arti kejujuran / kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan. Jujur dalam hal ini berarti tidak plin-plan dan tidak dengan sengaja memutarbalikan fakta atau memberikan informasi yang menyesatkan.
2.      Al Amanah Wal Wafa bil ‘Ahdi
Butir ini memuat dua istilah yang saling berkait yaitu ; dapat di percaya, setia dan tepat janji 


3.      Al ‘Adalah
Bersikap adil , mengandung pengertian obyektif,proporsional dan taat asas, butir ini mengharuskan orang berpegang kepada kebenaran obyektif dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

4.      At ta’awun
At taawun merupakan sendi utama dalam tata kehidupan masyarakat, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain, pengertian at taawun meliputi ; tolong menolong, setia kawan, dan gotong royong dalam kebaikan dan taqwa.

5.      Istiqomah
Mengandung pengertian berkesinambungan dan keberlanjutan, dengan artian tetap dan tidak bergeser dari jalur (thoriqoh) sesuai dengan ketentuan Allah SWT dan rosulnya.

q  Azas-azas

Dalam melakukan aktivitas-aktivitas perjuangan dan pengembangan IPNU, azas-azas yang di gunakan adalh :

a.    Azas keterpaduan
      Pelaksanaan program tidak di lakukan secara terpisah (partial) tetapi pelaksanaan antar program memiliki makna teradu (integral) begitu pula anatara pusat dan daerah.

b.    Azas kebersamaan
      Pelaksanaan program di lakukan dengan semangat kebersamaan dan saling menunjang sehingga keberhasilan program merupakan keberhasilan kolektif, bukan keberhasilanindividual.

c.    Azas manfaat
      Pelaksanaan mprogram dan hasilnya di upayakan secara maksimal untuk memberikan manfaat bagi anggota, organisasi dan masyarakat.

d.    Azas kepeloporan
      Gagasan dan pelaksanaan program di lakukan melalui kreatifitas, serta sarat dengan etos dan semangat kepeloporan.

e.    Azas keseimbangan
      Gagasan dan program yang di lakukan senantiasa menjaga prinsip keseimbangan, kesaimbangan material-spiritual, keseimbangan jasmani dan rohani.




Tetap Semangat dan teguhkan hati……
Tetap melangkah dan yakinkan hati……


Tidak ada komentar: